
Bagi yang ingin memulai karier sebagai data analyst, memiliki portofolio yang menarik bisa jadi nilai tambah yang sangat penting.
Portofolio tidak hanya menunjukkan apa yang kamu pelajari, tetapi juga bagaimana kamu menerapkannya dalam konteks nyata.
Artikel ini akan membahas apa itu data analyst, contoh portofolio yang bisa dibuat oleh pemula, serta tips memilih proyek terbaik untuk dimasukkan ke dalam portofolio.
Apa Itu Data Analyst?
Data analyst adalah seseorang yang bertugas mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data untuk membantu pengambilan keputusan bisnis. Profesi ini sangat dibutuhkan di hampir semua sektor, mulai dari finansial, kesehatan, pendidikan, hingga e-commerce.
Tugas utama seorang data analyst antara lain:
- Membersihkan dan memproses data mentah
- Menganalisis data menggunakan tools seperti Excel, SQL, atau Python
- Membuat visualisasi data dalam bentuk grafik atau dashboard
- Memberikan rekomendasi berdasarkan temuan data
Seorang data analyst juga perlu memiliki pemahaman terhadap konteks bisnis agar analisis yang dilakukan benar-benar relevan dan bermanfaat.
Baca Juga: Sertifikasi Data Analyst
Contoh-Contoh Portofolio Data Analyst
Berikut ini beberapa contoh jenis proyek portofolio yang bisa dibuat oleh pemula:
1. Analisis Penjualan Toko Online
Gunakan data dari Kaggle atau dataset fiktif untuk menganalisis tren penjualan, produk terlaris, waktu pembelian paling ramai, dan sebagainya. Sajikan dalam bentuk dashboard interaktif menggunakan Excel atau Power BI.
2. Exploratory Data Analysis (EDA)
Lakukan eksplorasi dataset publik, seperti data cuaca, transportasi, atau COVID-19. Fokus pada membersihkan data, menemukan pola, dan membuat grafik yang menarik.
3. Analisis Customer Retention
Jika kamu punya akses ke data pelanggan, analisis tentang seberapa lama pelanggan bertahan, apa yang membuat mereka churn, dan apa yang bisa ditingkatkan.
4. Visualisasi Data Interaktif
Gunakan Tableau atau Google Data Studio untuk membuat visualisasi dari dataset sederhana, seperti survei kepuasan pelanggan atau hasil polling.
5. Proyek Prediksi Sederhana
Coba bangun model prediksi sederhana, misalnya untuk memprediksi harga rumah menggunakan Python dan Scikit-learn. Tambahkan visualisasi dan penjelasan logika di balik model.
6. Laporan Analitik untuk UMKM atau Organisasi Nonprofit
Bantu usaha kecil atau komunitas dengan menganalisis data transaksi, pengunjung, atau media sosial mereka. Ini bisa menjadi proyek nyata yang bermanfaat dan menunjukkan kemampuan kamu.
Cara Memilih Portofolio Data yang Terbaik
Agar portofolio kamu benar-benar menarik di mata perekrut atau klien, pertimbangkan hal-hal berikut:
1. Relevansi dengan Pekerjaan yang Dilamar
Pilih proyek yang sesuai dengan posisi yang kamu incar. Jika melamar sebagai data analyst di e-commerce, proyek tentang analisis penjualan akan lebih kuat nilainya.
2. Keberagaman Tools dan Metodologi
Tampilkan kemampuan di berbagai tools seperti Excel, SQL, Python, dan visualisasi. Ini menunjukkan fleksibilitas kamu.
3. Tingkat Kompleksitas Bertahap
Mulai dari proyek sederhana lalu lanjutkan ke proyek yang lebih kompleks. Ini menunjukkan perkembangan kemampuanmu.
4. Penjelasan yang Jelas dan Terstruktur
Tuliskan dokumentasi yang baik. Sertakan penjelasan proses, temuan utama, dan kesimpulan agar mudah dipahami.
5. Tampilkan Secara Online
Gunakan platform seperti GitHub, Notion, atau Medium untuk menampilkan portofoliomu agar mudah diakses oleh siapa saja.
Akhir Kata
Portofolio adalah aset penting dalam membangun karier sebagai data analyst, terutama bagi pemula tanpa pengalaman kerja formal.
Dengan memilih proyek yang tepat dan menyajikannya secara profesional, kamu bisa menunjukkan kemampuan dan kesiapanmu dalam dunia kerja.
Mulailah dari data sederhana, terus belajar, dan perbaiki portofolio seiring waktu. Setiap proyek adalah langkah menuju karier yang lebih baik di dunia data.